Pages

Senin, 04 Februari 2013

Obat Dokterku (1)


mirapect (ambroksol hcl 3 mg)

Indikasi:
Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, bronkitis asmatik, asma bronkial.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap ambroksol.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung ambroksol hidroklorida 30 mg.
Dosis:
Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet.
Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet.
Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mg
Anak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg
Dosis dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari, untuk pengobatan yang lama.
Harus diminum sesudah makan.
Efek Samping:
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi.
Interaksi Obat:
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosterida, bronkapasmolitik, diuretik dan antibiotik).
Perhatian:
Pemakaian pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (di bawah suku 30 derajat Celcius) dan tempat kering, terlindung dari cahaya.
Jenis: Tablet
Produsen: PT Indofarma

pratifar 20(famotidine 20mg)



FARMAKOLOGI :

Famotidine adalah anatgonis H2-reseptor histamin turunan thiazole yang bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung basal dan noktural melalui penghambatan kompetitif terhadap kerja histamin pada H2 reseptor histamin di sel-sel parietal.

INDIKASI :
-    Pengobatan jangka pendek pada duodenal ulcer aktif.
-    Terapi pemeliharaan pada penderita duodenal ulcer yang baru sembuh dari ulcer aktif.
-    Pengobatan pada kondisi hipersekresi patologis seperti sindroma Zollinger Ellison dan adenoma endokrin multipel.

DOSIS :
-   Tukak usus 12 jari.
Terapi akut                        : 40 mg sekali sehari, sebelum tidur; atau 20 mg dua kali sehari.
Terapi pemerliharaan    : 20 mg sekali sehari, sebelum tidur.
-    Kondisi hipersekresi patologis.
Dosis yang dianjurkan adalah 20 mg setiap 6 jam, dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan individu.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
-    Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui maupun anak-anak.
-    Pada penderita dengan gangguan ginjal yang berat, dosis Famotidine perlu dikurangi.
EFEK SAMPING :
Kadang-kadang dapat terjadi demam, erupsi kulit, pembengkakan pada kelopak mata akibat reaksi alergi. Hipersensitivitas, pendarahan atau memar, denyut jantung menjadi lebih cepat, thrombocytopenia, arthralgia. Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah sakit kepala, pusing, konstipasi, diare dan mual.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensif terhadap Famotidine.
INTERAKSI OBAT :
-    Obat-obat antasida dapat menurunkan absorpsi Famotidine.
-    Famotidine dapat menurunkan absorpsi Ketoconazole.
-    Obat-obat yang dimetabolisme melalui sistem enzim mikrosomal hati seperti : Sitokrom P450 (Teofilin, Warfarin, Diazepam, dan lain-lain).

CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (25-30°C) dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari.

winatin (loratidine 10 mg)


FARMAKOLOGI :
WINATIN merupakan antihistamin bersifat “long-acting” dengan antagonis kompetitif selektif terhadap reseptor H-1 perifer.
INDIKASI :
Untuk menyembuhkan gejala-gejala yang berkaitan dengan rhintis alergik seperti : pilek (rhinorea), bersin-bersin, gatal-gatal pada hidung dan demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata.

WINATIN juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala-gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis, serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.
DOSIS :
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1 x sehari 1 kaplet.
PERINGATAN–PERHATIAN :
-   Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak usia dibawah 6 tahun belum ditetapkan.
-   Keamanan penggunaan selama kehamilan juga belum ditetapkan. Oleh sebab itu, WINATIN hanya diberikan bila manfaatnya lebih besar dibanding resikonya terhadap janin.
-   Karena WINATIN diekskresi ke dalam ASI dan karena resiko antihistamin pada bayi (terutama neonatus dan prematur), harus ditetapkan penghentian pemberian obat ataukah penghentian ASI dengan mempertimbangkan manfaat pengobatan bagi ibu.
EFEK SAMPING :
Jarang ditemukan, sedasi, lesu, sakit kepala dan mulut kering.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif atau memiliki riwayat idiosinkrasi dari komponen-komponen obat.
INTERAKSI OBAT :
-   Bila dikonsumsi bersama dengan Alkohol, WINATIN tidak memiliki efek potensiasi seperti pada penampilan psikomotor.
-   Pemberian Loratadine harus dihentikan ± 48 jam sebelum pelaksanaan prosedur uji kulit, karena antihistamin dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktifitas dermal.

ciprofloxacin 500mg


Indikasi:
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada :
- Saluran kemih termasuk prostatitis.
- Uretritis dan serpisitis gonore.
- Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid.
- Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus.
- Kulit dan jaringan lunak.
- Tulang dan sendi.

Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya
- tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan.
- Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut
- Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya.


Komposisi :
Ciprofloxacin 250 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 250 mg
Ciprofloxacin 500 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloxacin 500 mg.

Farmakologi :
Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine.

Dosis :
1.Untuk infeksi saluran kemih :
- Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari
- Berat : 2 x 500 mg sehari
- Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari
2.Untuk infeksi saluran cerna :
- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari
3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak :
- Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari
- Berat : 2 x 750 mg sehari
- Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari
- Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila diberikan 2 x sehari.
- Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit.
Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang.

Peringatan dan perhatian :
- Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasin harus ditelan dengan cairan
- Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis )
- Pemakaian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
- Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Efek samping :
Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain:
- Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut
- Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euforia
- Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria
- Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati.
- Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

cetirizine 10mg


KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl        10 mg

FARMAKOLOGI :

Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.

FARMAKOKINETIK :
- Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah pemberian Cetirizine 10 mg.
- Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
- Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal 30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam.
- Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.

INDIKASI :
- Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria.

POSOLOGI :
- Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari.
- Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun.
- Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia. 0  Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari.


OVER DOSIS :

Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.

KONTRA INDIKASI :

Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek cetirizine pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.

EFEK SAMPING :

Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.

INTERAKSI :

Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.

KEMASAN :

Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
No. Reg. GKL0412421717A1

Simpan pada suhu kamar (25- 30 °C), terlindung dari cahaya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

PT. KIMIA FARMA
JAKARTA-INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar